Rabu, 15 Juli 2020

KARYA ILMIAH (KARIL) S1 PROGRAM STUDI ILMU PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS TERBUKA PURWOKERTO "PEMAHAMAN, SIKAP DAN RESPON SISWA TERHADAP PEMANFAATAN PERPUSTAKAAN WIDYATAMA DI SD NEGERI KARANGRAU UPK SOKARAJA" OLEH AYUTYA ADININGSIH


 
PEMAHAMAN, SIKAP DAN RESPON SISWA TERHADAP PEMANFAATAN   PERPUSTAKAAN WIDYATAMA
DI SD NEGERI KARANGRAU UPK SOKARAJA
Oleh : AYU TIYADINIGSIH
NIM : 021504643
Program Studi : S1 Ilmu Perpustakaan Universitas Terbuka
Karya Ilmiah Mahasiswa (Karil)

ABSTRAK
            Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana pemahaman, sikap, dan perilaku terhadap pemanfaatan perpustakaan sekolah di SD Negeri Karangrau UPK Sokaraja. Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif kualitatif. Populasi adalah semua siswa SD Negeri Karangrau UPK Sokaraja. Sampel penelitian adalah siswa kelas IV sampai dengan VI dengan menggunakan teknik sampel secara rumpun. Teknik pengumpulan data dikumpulkan melalui observasi, wawancara dan kuesioner. Data yang telah dikumpulkan dianalisis secara deskriptif. Hasil penelitian menunjukan bahwa bahwa dari segi aspek kognitif siswa SD Negeri Karagrau UPK Sokaraja bahwa (1) siswa telah memahami tentang keberadaan dan fungsi perpustakaan (2) siswa telah mengetahui koleksi buku didalam perpustakaan. Dari segi aspek afektif (perasaan) siswa SD Negeri Karangrau UPK Sokaraja bahwa (1) siswa merasa senang berkunjung ke perpustakaan (2) siswa merasa tidak nyaman saat membaca didalam perpustakaan (3) siswa merasa puas dengan pelayanan dan keramahan petugas perpustakaan. Dari segi aspek psikimotor (kecenderungan bersikap ) siswa SD Negeri Karangrau UPK Sokaraja (1) siswa telah aktif melakukan peminjaman bahan pustaka di perpustakaan (2) siswa telah bersikap disiplin dengan mematuhi tata tertib di perpustakaan.

Kata kunci : perpustakaan sekolah, pemahaman, sikap, perilaku

PENDAHULUAN
Pendidikan pada Sekolah Dasar merupakan salah satu landasan penting bagi pembentukan kepribadian dan keberhasilan para siswa dalam menempuh ilmu guna pembangunan bangsa dimasa yang akan datang. Pendidikan dan pembelajaran akan sangat menentukan bagaimana kedepan seseorang mampu berperan dan mempunyai daya saing dalam pembangunan bangsa dan negara.
Dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Pasal 45 disebutkan bahwa :“Setiap satuan pendidikan formal maupun nonformal menyediakan sarana dan prasarana yang memenuhi keperluan pendidikan sesuai dengan pertumbuhan dan perkembangan potensi fisik, kecerdasaan intelektual, sosial emosional, dan kejiwaan peserta didik.”
Berdasar undang-undang tersebut diatas, Sekolah Dasar yang mampu menciptakan para siswa yang berprestasi pastinya di dukung oleh para tenaga pendidik yang sesuai standart pendidikan, didukung oleh para tenaga kependidikan yang kompeten dalam bidangnya dan juga sarana prasana yang memadai sesuai standart pelayanan minimum. Disekolah, selain guru yang bertugas mentrasfer ilmu pada siswa ada juga tenaga kependidikan yang membantu siswa dalam melengkapi bahan pelajarannya yaitu pustakawan. Pustakawan membantu siswa dalam hal pengadaan, pengolahan, pendayagunaan dan penyebaran bahan perpustakaan.
Selain belajar didalam kelas, siswa pun belajar diluar kelas, salah satu saran prasarana sekolah yang digunaan siswa untuk belajar adalah perpustakaan. Sutarno (2006:40) menyatakan bahwa perpustakaan sekolah merupakan salah satu sarana dan fasilitas penyelengaraan pendidikan yang merupakan salah satu kompenen pendidikan, yang dimana perpustakaan memiliki tugas menunjang proses pendidikan dengan menyediakan bahan -bahan bacaan yang sesuai dengan kurikulum sekolah dan ilmu pengetahuan tambahan lainnya.
Untuk mencapai prestasi yang maksimal maka antara guru, siswa dan tenaga kependidikan khususnya pustakawan memiliki hubungan erat yang akan saling melengkapi jika semua berjalan dengan efektif dan efisien. Namun dengan melihat kondisi sekarang ini bahwasanya teknologi digital memudahkan kita semua dalam mengakases informasi apapun, kapanpun dan dimanapun, bagaimana dengan perpustakaan ?
Adanya kemudahan akses internet, masihkah siswa sekolah mengunjungi perpustakannya. Melihat banyaknya siswa pada setiap sekolah yang masih kurang menyadari dan memahami, bersikap tidak peduli tentang pentingnya perpustakaan sekolah sebagai sarana yang menunjang keberhasilan jalannya proses belajar mengajar, perpustakaan sebagai tempat penyedia informasi, baik informasi itu digunakan untuk saat ini ataupun digunakan pada masa yang akan datang. Perpustakaan yang sebenarnya tidak terbatas pada perpustakaan sekolah saja, namun ada perpustakaan daerah, perpustakaan desa atau pun perpustakaan keliling dapat turut berperan dalam rangka menumbuhkan semangat minat baca para siswa yang diharapkan siswa tersebut semakin cerdas dan trampil dalam menghadapi tuntutan jaman, dan mampu mengerjakan tugas-tugas sekolah yang diberikan oleh bapak/ibu guru dengan baik setelah memanfaatkan sumber-sumber informasi yang ada diperpustakaan.
Pemahaman sikap dan perilaku siswa terhadap pemanfaat perpustakaan sekolah menjadi suatu yang sangat mutlak. Karena perpustakaan merupakan sumber atau sarana kegiatan belajar mengajar dan pusat penyedia informasi yang dapat menjalankan peran dan fungsinya dalam suatu lembaga pendidikan, khususnya pada lembaga pendidikan sekolah dasar. Tetapi saat ini masih banyak perpustakaan sekolah khususnya perpustakaan sekolah dasar belum memadai sarana dan prasarananya dalam mendukung proses belajar mengajar, koleksinya masih terbatas, anggaran untuk pengadaan bahan pustaka terbatas atau sama sekali tidak ada, pengelola perpustakaan yang ada belum professional. Hubungan antara pustakawan dan pengguna pun mempunyai pengaruh yang cukup besar terhadap perpustakaan. Bagaimana sikap pustakawan saat melayani para pengguna, saat menyediakan bahan rujukan dan saat membantu menjawab pertanyaan dari para pengguna perpustakaan.
Begitu besar peranan perpustakaan sekolah terhadap minat baca dan prestasi siswa, maka tenaga pendidik, orangtua dan tenaga kependidikan yaitu pustakawan mempunyai peranan yang begitu penting dalam mengarahkan dan mensosialisasikan kepada para peserta didik, anak-anaknya dan pemustaka tentang keberadaan dan pemanfaatan perpustakaan sebagai sumber informasi dan ilmu, sebagai sarana belajar yang menyenangkan dan memberikan pemahamanm perilaku serta sikap bagaiman memanfaatkan perpustakaan tersebut dengan baik dan benar.
Dari uraian diatas, maka penulis tertarik melakukan observasi dengan merumuskan suatu permasalahan yaitu bagaimana pemahaman, sikap dan perilaku siswa terhadap perpustakaan widyatama di SD Negeri Karangrau UPK Sokaraja. Adapaun tujuan dalam observasi ini untuk mengetahui pemahaman, sikap dan perilaku siswa terhadap pemanfaatan perpustakaan Widyatama di SD Negeri Karangrau UPK Sokaraja.

METODE PENELITIAN
Dalam melakukan observasi penulis menggunakan metode deskriptif kualitatif  yaitu bertujuan untuk mengetahui gambaran tentang pemahaman, sikap dan perilaku siswa terhadap pemanfaatan perpustakaan sekolah di SD Negeri Karangrau UPK Sokaraja. Populasi dalam observasi ini adalah semua siswa yang ada di sekolah SD Negeri Karangrau UPK Sokaraja sebanyak 198 orang siswa. Pengambilan sampel dilakukan secara rumpun (claster sample) yaitu semua siswa mendapat peluang yang sama untuk menjadi sampel bukan sebagai individu, akan tetapi sebagai kelompok dalam kelas. Sehingga dalam observasi ini terdapat 92 orang siswa yang terdiri dari siswa kelas IV sampai dengan VI. Dalam observasi digunakan 3 teori respon yaitu kognitif (pemahaman), afektif (perasaan), psikimotor (kecenderungan). Data didapat dengan cara melakukan observasi, interview (wawancara) dan didokumentasi atau kepustakaan serta dianalisis dengan menggunakan statistik menentukan prosentasi.

HASIL DAN PEMBAHASAN
Perpustakaan sebagai lembaga yang mengelola sumber informasi dan sumber belajar semestinya menduduki posisi kunci dalam proses pendidikan dan pelayanan baik dilingkungan sekolah maupun dilingkungan masyarakat pada umunya. Demikian juga perpustakaan sekolah didirikan dengan tujuan selain sebagai sumber informasi dan sumber belajar perpustakaan sekolah juga diharapkan bisa dan dapat digunakan sebagai sarana untuk menumbuhkan kedisipilinan bagi para siswa.
Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan penulis, dapat memberikan gambaran tentang pemahaman, sikap dan perilaku siswa terhadap pemanfaatan perpustakaan di SD Negeri Karangrau UPK Sokaraja dengan menggunakan beberapa indikator respon kognitif ( pemahaman ), afektif ( perasaan ), psikimotor (kecenderungan bertindak) dalam memanfaatkan perpustakaan sekolah serta dapat diukur dengan melalui pernyataan seperti paham/tidak paham, senang/tidaksenang, rutin/jarang.
Indikator tentang respon kognitif (pemahaman) siswa terhadap perpustakaan meliputi : penelitian terhadap siswa mengetahui atau tidak adanya perpustakaaan dalam sekolah, penelitian paham atau tidak siswa terhadap fungsi perpustakaan, penelitian terhadap paham atau tidak apa saja koleksi buku dalam perpustakaan.
Hal ini dapat dilihat dari data penelitian yang menunjukan bahwa dari 92 orang siswa (kelas IV, V dan VI) yang paling besar tanggapannya adalah kategori paham yaitu sebanyak 100% atau 92 orang siswa mengetahui jika dalam sekolahnya terdapat perpustakaan.
Pemahaman siswa terhadap fungsi perpustakaan dalam menunjang proses belajar mengajar disekolah didapat data penelitian yang menunjukan 95,56% atau 88 orang siswa memahami peranan perpustakaan dan yang belum memahami hanya berkisar 4,34% atau 4 orang siswa.
Penelitian terhadap mengetahui atau tidak mengetahui apa saja koleksi buku perpustakaan didapatkan data bahwa 86,96% atau 80 orang siswa mengetahui koleksi buku perpustakaan dan 13,04% atau 12 orang siswa tidak mengetahui koleksi buku perpustakaan. Dari hasil observasi tersebut diatas diperoleh data bahwa secara respon kognitif (pemahaman) siswa terhadap perpustakaan dan koleksi perpustakaan di SD Negeri Karangrau UPK Sokaraja pada umumnya sudah paham, akan tetapi dengan masih adanya beberapa siswa yang belum memahami fungsi dan koleksi perpustakaan. Pemahaman siswa mengenai fungsi  dan koleksi  perpustakaan bisa didapat tidak hanya dari sekolah namun juga dari lingkungan yaitu orangtua dan masyarakat.
Perpustakaan sekolah tampak bermanfaat apabila benar-benar memperlancar pencapaian tujuan proses belajar mengajar disekolah. Indikasi manafaat tersebut tidak hanya berupa tingginya prestasi siswa-siswi, tetapi lebih jauh lagi, antara lain adalah siswa-siswa mampu mencari, menemukan, menyaring dan menilai informasi, siswa-siswa terbiasa belajar mandiri, siswa-siswi terlatih karena tanggung jawab, siswa-siswa selalu mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dan sebagainya.
            Indikator tentang respon afektif (perasaan) siswa dalam memanfaatkan perpustakaan sekolah sebagai sarana pendidikan atau sebagai sumber belajar mengajar disekolah meliputi perasaan  siswa yang merasa senang dan tidak merasa senang saat berkunjung ke perpustakaan, perasaan siswa nyaman atau tidak nyaman selama berada didalam perpustakaan, dan respon siswa terhadap pelayanan dari pustakawan. Hasil observasi langsung memberikan gambaran bahwa sikap siswa dalam memanfaatkan perpustakaan sekolah di SD Negeri Karangrau UPK Sokaraja bervariasi.  Dari hasil penelitian didapat data bahwa frekuensi siswa yang senang berkunjung ke perpustakaan sebanyak 81,53% atau 75 orang siswa merasa senang saat berkunjung ke perpustakaan dan sisanya 18,47% atau 17 oarng siswa tidak senang saat berkunjung ke perpustakaan. Data yang didapat lebih banyak siswa yang merasa senang karena saat berkunjung ke perpustakaan para siswa dapat menemukan buku atau informasi yang mereka cari. Sedangkan sisanya karena siswa tidak merasa senang karena mereka lebih senang menghabiskan waktu nya untuk istirahat.
Ditinjau dari respon afektif kenyamaan saat berkunjung diperpustakaan didapat data bahwa 65,21% atau 60 orang siswa merasa tidak nyaman berada didalam perpustakaan dan 34,79% atau 32 orang siswa merasa nyaman diperpustakaan. Dari hasil tersebut didapat data yang cukup tinggi tentang ketidak nyamanan siswa didalam perpustakaan. Hal ini disebabkan karena didalam perpustakaan di SD Negeri Karangrau UPK Sokaraja belum adanya pendingin ruangan (kipas angin atau AC) sehingga siswa sering merasakan panas ketika berada didalam ruang perpustakaan dan karena penerangan atau pencahayaan lampu yang ada diruang perpustakaan masih kurang.
            Dalam interaksi siswa dengan petugas perpustakaan didapat data yang baik dimana 95 % atau 82 orang siswa merasa puas dengan keramahan pelayanan dari petugas perpustakaan dan 5% atau 10 orang siswa yang merasa tidak puas dengan pelayanan petugas perpustakaan. Dari data diatas lebih banyak siswa yang merasa puas dengan pelayanan petugas perpustakaan karena mereka merasa terbantu oleh petugas saat mereka kesulitan menemukan bahan bacaan yang mereka cari dan kemampuan petugas perpustakaan dalam memberikan jawaban terhadap pertanyaan para siswa jika pertanyaan para siswa tidak terdapat dapat koleksi perpustakaan.
            Dari penelitian terhadap respon afektif (perasaan) maka diperoleh data bahwa siswa merasa senang saat memanfaatkan perpustakaan widyatama di SD Negeri Karangrau UPK Sokaraja. Dan sudah terjalin hubungan yang baik antara siswa dan tenaga perpustakaan ini dibuktikan dengan prosentase yang baik terhadap pelayanan petugas perpustakaan. Namun dalam kenyamaan siswa saat berada didalam perpustakaan tidak bisa dipungkiri bahwa ketidak nyamanan ini dapat mempengaruhi prosentase kunjungan siswa, namun perbaikan dalam hal fasilitas dalam perpustakaan bergantung juga pada dana anggaran BOS yang untuk perpustakaan alokasinya hanya 15% dari dana BOS. Dan biasanya itu hanya peruntukan penambahan koleksi perpustakaan, bukan untuk pengembangan sarana prasarana didalam perpustakaan itu sendiri.
            Indikator selanjutnya tentang respon psikimotor (kecenderungan bersikap ) siswa terhadap perpustakaan adalah respon atau reaksi siswa dalam memanfaatkan perpustakaan sekolah sebagai sarana pendidikan atau merupakan sumber belajar mengajar disekolah. Penelitian ini  meliputi : penelitian  tentang keaktifan siswa dalam mengunjungi perpustakaan dengan variasi selalu berkunjung, jarang berkunjung dan sama sekali tidak berkunjung. Berdasar data hasil penelitian menunjukan bahwa pada umumnya siswa selalu datang berkunjung ke perpustakaan di SD Negeri Karangrau UPK Sokaraja dimana data frekuensi paling banyak adalah yang selalu berkunjung dengan prosentase sebanyak 82,60% atau 76 siswa. Siswa yang jarang berkunjung ke perpustakaan dengan hasil 17,40% atau 16 orang siswa, ini disebabkan karena siswa merasa jika tidak mendapat tugas dari guru maka tidak perlu ke perpustakaan.
            Penelitian respon psikomotor selanjutnya adalah tentang keaktifan siswa dalam melakukan peminjaman buku perpustakaan. Dari penelitian tersebut didapat data 79,35% atau 73 orang siswa rutin melakukan peminjaman koleksi perpustakaan dan sebanyak 20,65% atau 19 orang siswa yang tidak rutin melakukan peminjaman. Keaktifan siswa terhadap peminjaman buku perpustkaan ini dipengaruhi dengan adanya tugas dari bapak/ibu guru, mengingat bahwa untuk buku teks pelajaran di perpustaakan widyatama tidak dibagikan kepada siswa,  namun siswa melakukan peminjaman secara pribadi kepada perpustakaan. Dengan adanya tugas atau pekerjaan rumah maka siswa akan lebih sering meminjam buku ke perpustakaan. Selain itu karena didalam perpustakaan widyatama hampir 88 % koleksinya dalah buku mata pelajaran sehingga siswa sering melakukan peminjaman. 
            Respon psikimotor yang diteliti selanjutnya adalah sikap kedisiplinan siswa terhadap peraturan atau tata tertib perpustakaan yaitu 81,53 % atau 75 orang siswa disiplin terhadap peraturan dan sisanya 18,47% atau 17 orang siswa kurang disiplin terhadap peraturan. Kedisiplinan siswa ini dapat ditinjau dari ketepatan siswa dalam melakukan pengambalian terhadap buku atau koleksi perpustakaan yang mereka pinjam. Dengan mematuhi peraturan lain seperti meminjam maksimal 3 buah buku baik itu buku pelajaran maupun buku bacaan, kedisiplinan untuk tidak membawa makanan dan minuman kedalam area perpustakaan, kepatuhan untuk menjaga kerapian serta ketertiban selama didalam perpustakaan dan kepatuhan terhadap segala perarturan perpustakaan.
            Dengan demikian tindakan siswa terhadap pemanfaatan perpustakaan sekolah adalah intensitas berkunjung, pemanfaatn koleksi yang ada dan menaati peraturan-peraturan yang ada. Hasil penelitian menggambarkan bahwa pada umumnya tindakan siswa dalam memanfaatkan perpustakaan Widyatama SD Negeri Karangrau UPK Sokaraja termasuk kategori baik dengan adanya prosentase nilai baik yang didapat paling tinggi dari yang lainnnya.
            Perpustakaan sekolah merupakan bagian penting dari program penyelanggara pendidikan tingkat sekolah yang memiliki fungsi dan manfaat untuk mendukung penyelenggaraan perpustakaan sekolah. Menurut Yusuf (2007) perpustakaan sekolah memiliki empat fungsi umum , yaitu (1) fungsi edukatif adalah secara keseluruhan segala fasilitas, sarana dan prasarana perpustakaan sekolah terutama koleksi dapat membantu murid dalam proses belajar; (2) fungsi informatif dari perpustakaan sekolah adalah mengupayakan penyediaan koleksi yang bersifat memberi tahu akan hal-hal yang berhubungan dengan kepentingan guru dan murid; ( 3) fungsi kreasi bukan meupakan fungsi utama, namun sangat penting kedudukannya dalam upaya peningkatan intelektual dan inspirasi; (4) fungsi riset membuat koleksi yang ada diperpustakaan sekolah menjadi bahan untuk melakukan riset atau penelitian.

KESIMPULAN
            Berdasar hasil penelitian dan pembahasan tersebut diatas, maka penulis menyimpulkan bahwa dari segi aspek kognitif siswa SD Negeri Karagrau UPK Sokaraja bahwa (1) siswa telah memahami tentang keberadaan dan fungsi perpustakaan (2) siswa telah mengetahui koleksi buku didalam perpustakaan. Dari segi aspek afektif (perasaan) siswa SD Negeri Karangrau UPK Sokaraja bahwa (1) siswa merasa senang berkunjung ke perpustakaan (2) siswa merasa tidak nyaman saat membaca didalam perpustakaan (3) siswa merasa puas dengan pelayanan dan keramahan petugas perpustakaan. Dari segi aspek psikimotor (kecenderungan bersikap ) siswa SD Negeri Karangrau UPK Sokaraja (1) siswa telah aktif melakukan peminjaman bahan pustaka di perpustakaan (2) siswa telah bersikap disiplin dengan mematuhi tata tertib di perpustakaan.
            Saran penulis bahwa dalam menindaklanjuti hasil penelitian tersebut diatas diharapkan adanya perbaikan dan penambahan koleksi perpustakaan selain buku mata pelajaran. Dalam sarana dan prasarana diharapkan dapat ditingkatan dengan memasang alat pendingin (kipas angin atau AC) didalam perpustakaan sehingga siswa merasa lebih nyaman saat berkunjung didalam perpustakaan. Diharapkan jika perpustakaan Widyatama SD Negeri Karangrau UPK Sokaraja dapat melakukan dan memenuhi kebutuhan serta sarana prasana didalam perpustakaan maka akan meningkatkan keaktifan siswa untuk memanfaatkan perpustakaan.

DAFTAR PUSTAKA
Basuki, Sulistio (2010) Pengantar Ilmu Perpustakaan. Jakarta: 
        Universitas   Terbuka
Nazir (1988) Metode Penelitian Perpustakaan. Jakarta : Universitas Terbuka

Sarwono, J. (2006). Metode penelitian kuantitatif dan kualitatif. Yogyakarta :     
       Graha ilmu.

Yusuf, Pawit M. 2007. Pedoman Penyelenggaraan Perpustakaan Sekolah.
       Jakarta:Kencana.

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. (2003). Undang-undang Republik
        Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.
        Jakarta: Departemen P dan K

Sutarno NS. 2003. Perpustakaan dan Masyarakat.Jakarta: Yayasan  
        Obor.Indonesia

Tidak ada komentar:

Posting Komentar