Selasa, 31 Oktober 2023

SURAT TUGAS PENGAWAS ANBK 2023

 

PEMERINTAH KABUPATEN BANYUMAS

DINAS PENDIDIKAN

SD NEGERI KARANGRAU

Jl. Balai Desa No 1 Desa Karangrau Kec, Sokaraja Kab. Banyumas

Telp. (0281)6846741 Email:sdnkarangrau@yahoo.com

 


SURAT TUGAS

NOMOR : 421.2/        /2023

Dasar                           : Surat Keputusan Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Banyumas

                                      Nomor 421.2/278/2023 tentang penugasan tenaga pendidik dan tenaga

  kependidikan dilingkungan Dinas Pendidikan Kabupaten Banyumas

  sebagai pengawas ruang Asesmen Nasional Jenjang SD Kabupaten

  Banyumas Tahun 2023.

 

MENUGASKAN

Dengan ini Kepala SD Negeri Karangrau menugaskan kepada :

           

Nama               : DOLY HAMZAH, S.Pd

NIP                  :-

Golongan        : -

Jabatan            : Guru Pend. Agama Islam

 

Untuk  Melaksanakan tugas sebagai pengawas ANBK Tahun 2023 dengan ketentuan sebagai berikut      :

 

Hari/Tanggal               : Rabu, 25 Oktober 2023 s/d Kamis, 26 Oktober 2023

Waktu                          : Pukul 07.00 s/d selesai

Tempat                        : SD Kristen Kec. Sokaraja

 

Demikian surat tugas ini kami buat untuk dilaksanakan dengan penuh tanggungjawab.

 

                                                                                                Dikeluarkan    : Karangrau

                                                                                                Tanggal            : 20 Oktober 2023

                                                                                               

Kepala Sekolah

           

 

 

 

                                                                                                ARI UTOMO, S.Pd

                                                                                                NIP. 196604141988061001

Rabu, 15 Juli 2020

KARYA ILMIAH (S1) PROGRAM STUDI ILMU PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS TERBUKA PURWOKERTO " PENTINGNYA PROMOSI DALAM PENINGKATAN PENGUNJUNG PERPUSTAKAAN DI SMP NEGERI 1 KEMBARAN" Oleh : RATNA NING DYAH


PENTINGNYA PROMOSI DALAM PENINGKATAN PENGUNJUNG PERPUSTAKAAN
DI SMP NEGERI 1 KEMBARAN
Oleh : RATNA NING DYAH
NIM : 021509248
Email : ratna.dyah2017@gmail.com
Program Studi : S1 Ilmu Perpustakaan Universitas Terbuka
Karya Ilmiah Mahasiswa (Karil)

ABSTRAK
Artikel ini mendiskusikan tentang pentingnya melakukan promosi untuk peningkatan pengunjung perpustakaan dalam instansi sekolah. Karena perpustakaan merupakan jantung sekolah sebagai penunjang kegiatan belajar mengajar disekolah. Promosi perpustakaan dapat dilakukan melalui media cetak berbentuk brosur, poster, dan map khusus perpustakaan. Kegiatan yang dilakukan dalam promosi jasa perpustakaan dapat berupa pameran, bazar, lomba, wisata perpustakaan, memutar film atau video. Latar belakang dibuatnya artikel ini karena rendahnya minat baca dan minat berkunjung siswa terhadap perpustakaan di sekolah. Promosi jasa perpustakaan bertujuan untuk menumbuhkan rasa cinta terhadap perpustakaan agar para pemustaka dalam hal ini siswa SMP Negeri 1 Kembaran lebih aktif dan giat berkunjung ke perpustakaan sebagai tempat belajar dan mencari informasi

Kata kunci : promosi, perpustakaan, minat

PENDAHULUAN
Perpustakaan merupakan tempat untuk mencari informasi dan memberikan informasi, yang bertujuan memberikan layanan kepada pemustaka, meningkatkan kegemaran membaca serta memperluas wawasan dan pengetahuan untuk mencerdaskan kehidupan bangsa.
Semua orang mengatakan bahwa perpustakaan adalah lembaga yang sangat penting, tetapi penggunaan perpustakaan masih sangat rendah. Banyak orang enggan berkunjung ke perpustakaan untuk mencari informasi atau sekedar membaca buku.
Rendahnya minat pengunjung untuk berkunjung ke perpustakaan dikarenakan kurangnya pemahaman dan pengetahuan masyarakat pada pentingnya sebuah perpustakaan.
Disini berarti perpustakaan lebih sering dan lebih sistematis melakukan pemasaran atau promosi layanan perpustakaan untuk menarik masyarakat agar lebih maksimal berkunjung dan memanfaatkan sebagai tempat memperoleh informasi.
Usherwood, bob (1981) menyarankan bahwa promosi layanan perpustakaan tidak hanya terbatas  pada masyarakat yang telah memanfaatkan perpustakaan saja tapi juga ditujukan pada masyarakat yang lebih luas.
Nasution, suraduyah (1982) menyatakan bahwa tujuan promosi adalah menggairahkan minat baca serta menambah jumlah orang yang gemar membaca agar koleksi perpustakaan dimanfaatkan semaksimal mungkin.
Nuhhadi. Mulyani Ahmad ( 1976) memakai slogan “ Tak kenal maka tak sayang” slogan yang sederhana dan terkenal ini memang tepat untuk menggambarkan keadaan masyarakat kita yang belum tertarik memanfaatkan perpustakaan.
Masyarakat sekarang ini lebih cenderung memanfaatkan gedget mereka untuk mendapatkan sebuah informasi. Padahal didalam perpustakaan tidak hanya informasi yang diperoleh dengan berkunjung ke perpustakaan sama dengan melakukan rekreasi atau piknik ilmu. Diperpustakaan tidak hanya koleksi bacaan tetapi banyak yang dilihat di perpustakaan salah satunya kita bisa melihat dan memutar film yang tersedia diruang audio visual perpustakaan.
Lain dari pada itu saat ini informasi merupakan kebutuhan penting bagi masyarakat dan informasi itu sebagian besar didalam perpustakaan. Perpustakaan umum misalnya mengumpulkan bahan pustaka dan informasi bagi segala lapisan masyarakat. Perpustakaan khusus menyimpan koleksi dalam bidang tertentu biasanya untuk penelitian dan pengembangan, sedangkan koleksi perpustakan perguruan tinggi ditujukan bagi mahasiswa dan pengajar perguruan tinggi.
Koleksi perpustakaan sekolah diadakan untuk membantu murid dan guru dalam kegiatan kurikulum sekolah.
Pengunjung perpustakaan belum menyadari betul pentingnya perpustakaan dikarenakan kurangnya promosi dari perpustakaan itu sendiri.

METODE PENELITIAN
Penulisan artikel ini menggunakan metode kualitatif, karena artikel ini disusun berdasarkan kegiatan-kegiatan yang secara langsung berhubungan dengan siswa-siswa dan guru di sekolah. Menurut Sugiono (2011:9) menjelaskan metode penelitian kualitatif adalah metode yang berdasarkan pada filsafat Postpositivisme, sedangkan untuk meneliti pada objek alamiah, dimana peneliti adalah instrumen kunci.
Penulisan artikel ini dilakukan di SMP Negeri 1 Kembaran karena SMP Negeri 1 Kembaran adalah salah satu sekolah yang sudah mempunyai fasilitas gedung perpustakaan yang memadai tapi tingkat berkunjung siswa dan guru masih belum tinggi dikarenakan kurang maksimalnya promosi jasa perpustakaan yang dilakukan oleh tenaga perpustakaan SMP Negeri 1 Kembaran.
Data atau informasi yang dikumpulkan didapat dari hasil pengamatan kegiatan-kegiatan yang berlangsung disekolah serta wawancara dengan kepala sekolah dan dewan guru serta karyawan SMP Negeri 1 Kembaran.

HASIL DAN PEMBAHASAN
Promosi perpustakaan untuk peningkatan pengunjung perpustakaan dapat dilakukan melalui media cetak berbentuk brosur, poster, dan map khusu perpustakaan.
A.    Brosur
Brosur adalah salah satu media promosi, biasanya berupa kertas cetakan yang mengandung informasi tentang suatu barang atau jasa yang dibeli atau dimanfaatkan oleh konsumen atau pelanggan.
Hal-hal yang dimasukan dalam brosur adalah sebagai berikut (1) petunjuk umum tentang perpustakaan (2) informasi mengenai koleksi perpustakaan (3) daftar bacaan yang menarik (4 ) petunjuk tentang subjek-subjek tertentu (5) informasi tentang jenis layanan perpustakaan.
Langkah-langkah dalam pembuatan brosur antara lain (1) menetapkan cakupan informasi brosur (2) merancang format dan membuat brosur (3) memperbanyak dan menyebarkan brosur
B.     Poster
Poster adalah salah satu media promosi yang biasanya berupa kertas besar berukuran A3 atau A2 yang berisi tulisan atau gambar informasi untuk umum tentang sesuatu hal yang disajikan secara menarik dengan huruf-huruf besar.
Langkah-langkah dalam pembuatan poster antara lain (1) menetukan tema dan kata-kata poster (2) merancang poster (3) memperbanyak dan memasang poster
C.     Map Khusus
Map ini dibuat sedemikian rupa sehingga berbeda dari map biasa, biasanya berisi beberapa brosur, pembatas buku, dan sebagainya. Map khusus perpustakaan biasanya terdapat logo perpustakaan tujuannya agar orang yang melihat map tersebut membaca dan mengingat nama perpustakaan sehingga diharapkan dapat meningkatkan citra perpustakaan.
Sikap pustakawan secra langsung mempengaruhi citra perpustakaan. Jika petugas perpustakaan memperlihatkan sikap yang baik dalam memberikan pelayanan kepada pemakai secara tidak langsung dia telah melakukan promosi.
Pada saat ini perpustakaan masih berada dalam kebiasaan agresisive sales mode. Mary . C (1990) dalam the library product and excellent menyatakan bahwa perpustakaan dapat menghubungkan antara produk, hasil, dan peran.
Promosi jasa pelayanan perpustakaan sangat berpengaruh dalam peningkatan pengunjung perpustakaan. Selain media cetak, promosi perpustakana dpaat berupa buku terbitan khusus antara lain :
a.       Pembatas Buku
Pembatas buku adalah suatu benda yang digunakan untuk memberi tanda pembatas pada halaman-halaman sebuah buku.
Contohnya : diperpustakaan sekolah disediakan pembatas buku yang bergambar perpustakaan sekolah tersebut serta diberi nama perpustakaan. Sehingga anak-anak ketika membaca buku bacaan 15 menit sebelum pelajaran dimulai anak-anak dapat menggunakan pembatas buku tersebut sebagai penanda halaman yang belum dibaca.
b.      Buku Panduan Perpustakaan
Buku panduan perpustakaan adalah sebuah buku kecil yang diterbitkan oleh perpustakaan yang memuat informasi segala sesuatu mengenai perpustakaan. Mulai dari sejarah dan latar belakang pendirian perpustakaan , misi dan tujuan.
c.       Kalender perpustakaan
Selain media cetak, promosi jasa perpustakaan juga dapat dilakukan melalui berbagai macam kegiatan perpustakaan. Antara lain :
1.      Pameran
Pameran dalah salah satu bentuk kegiatan yang dapat dilakukan untuk menarik perhatian orang akan keberadaan perpustakaan. Pameran dapat menjadi cara yang cukup efektif untuk mempublikasikan perpustakaan diantara pengguna dan calon pengguna. Tujuan diselenggarakannya pameran dimaksudkan untuk menampilkan secara fisik dan visual apa yang dimiliki dan dilayankan oleh perpustakaan.
2.      Bazar
Bazar adalah salah satu kegiatan yang dapat dilakukan dan digunakan untuk tujuan promosi perpustakaan. Untuk melaksanakan bazar perpustakaan bekerjasama dengan organisasi, lembaga atau instansi lain, misalnya toko-toko, ikatan penerbit, ikatan pustakawan bahkan organisasi lain seperti darma wanita, persatuan wartawan atau lembaga swadaya masyarakat lainnya.
3.      Lomba Perpustakaan
Mengadakan lomba diperpustakaan baik berbentuk lomba penulisan makalah maupun lomba membuat poster dapat dijadikan sebagai sarana mempromosikan perpustakaan. Lomba seperti ini dapat diadakan bagi pengguna pada umumnya atau hanya bagi kelompok pengguna tertentu. Hal penting yang perlu ditekankan disini adalah bahwa kegiatan lomba itu dirancang sedemikian rupa sehingga dapat mendorong orang untuk datang keperpustakaan atau menggunakan layanan pepustakaan. Setidaknya dengan lomba itu orang berpikir tentang keberadaan perpustakaan.

4.      Wisata perpustakaan
Wisata perpustakaan adalah terjemahan dari kata library tour bentuk kegiatan ini yaitu mengajak serombongan orang untuk berkeliling perpustakaan guna melihat semua sudut diperpustakaan bahwa disana ada petugas perpustakaan yang meberi penjelasan mengenai koleksi, fasilitas yang ada, cara-cara menggunakan fasilitas itu serta bagaimana menemukan informasi dan apa manfaatnya bagi mereka.  Melalui kegiatan wisata perpustakaan diharapkan pengguna dapat mengetahui secara langsung apa yang dimiliki perpustakaan yang bermanfaat bagi mereka dan bagaimana menggunakannya. Kegiatan wisata perpustakaan merupakan program yang dirancang khusus oleh perpustakaan untuk menumbuhkan rasa cinta terhadap perpustakaan. Wisata perpustakana dapat dilakukan dengan kerjasama dengan beberapa sekolah. Kegiatan wisata perpustakaan akan memberi pengaruh positif kepada siswa-siswi disekolah tersebut yang akan berpengaruh pada pola perilaku mencari informasi diperpustakaan.
5.      Memutar film atau video
Memutar film atau video tentang penggunaan perpustakaan termasuk cara yang cukup tepat dan menarik untuk mempromosikan perpustakaan. Salah satu perpustakaan yang telah memproduksi sendiri video perpustakaan adalah UPT Perpustakaan Institut Pertanian Bogor di Bogor. Perpustakaan ini bekerjasama dengan unit produksi media audio visual yang berada dilingkungan IPB yang telah memproduksi sebuah tayangan video dengan masa putar 15 menit. Video ini menyajikan tentang profil , keadaan koleksi, serta cara-cara penggunaan beragam layanan dan sarana penelusuran yang ada diperpustakaan tersebut. Sedangkan informasi berupa profil menyinggung masalah apa, siapa, mengapa, dan dimana UPT Perpustakaan IPB.
Promosi perpustakaan denga pemutaran video perpustakaan selain unik juga menyenangkan bagi yang menonton. Video ini dapat disajikan pada rombonga atau tamu yang berkunjung keperpustakaan. Tayangan dapat disajikan secara berkala dan terjadwal, dapat di umumkan waktu dan tempatnya. Semua pengguna yang berminat dapat datang pada suatu ruangan dan pada wajtu yang telah ditentukan , lalu perpustakaan memutar video tersebut. Cara-cara seperti inilah yang telah dilaksanakan di perpustakaan yang sudah maju.
           
KESIMPULAN
Penulisan artikel ini dapat disimpulkan bahwa promosi dalam peningkatan pengunjung perpustakaan sangatlah penting untuk menarik minat para pemustaka dalam memunculkan rasa ingin selalu berkunjung ke perpustakaan bukan hanya untuk meminjam atau membaca buku yang ada didalam perpustakaan tetapi juga tumbuhnya rasa cinta terhadap perpustakaan yang ada disekolah yaitu perpustakaan Handayani SMP Negeri 1 Kembaran.

DAFTAR PUSTAKA
Badollahi Mustafa.(2010).Promosi Jasa Perpustakaan.Jakarta:Universitas
      Terbuka

Nasution, Suradiyah. (1982). Promosi di perpustakaan umum, dalam Perpustakaan
       Informasi pp.63-69.Penyunting Lily K. Somadikarta.Jakarta: Pusat
       Pembinaan Perpustakaan Departemen P dan K.

Nurhadi, Mulyani Ahmad.(1976). Pembinaan minat baca dan promosi
       perpustakaan.Berita perpustakaan sekolah, 1(5):26-29.

Usherwood, Bob.(1981). Do you relate? Practical public relations. Aslib
       Procedings October,3

KARYA ILMIAH (KARIL) S1 PROGRAM STUDI ILMU PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS TERBUKA PURWOKERTO "PEMAHAMAN, SIKAP DAN RESPON SISWA TERHADAP PEMANFAATAN PERPUSTAKAAN WIDYATAMA DI SD NEGERI KARANGRAU UPK SOKARAJA" OLEH AYUTYA ADININGSIH


 
PEMAHAMAN, SIKAP DAN RESPON SISWA TERHADAP PEMANFAATAN   PERPUSTAKAAN WIDYATAMA
DI SD NEGERI KARANGRAU UPK SOKARAJA
Oleh : AYU TIYADINIGSIH
NIM : 021504643
Program Studi : S1 Ilmu Perpustakaan Universitas Terbuka
Karya Ilmiah Mahasiswa (Karil)

ABSTRAK
            Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana pemahaman, sikap, dan perilaku terhadap pemanfaatan perpustakaan sekolah di SD Negeri Karangrau UPK Sokaraja. Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif kualitatif. Populasi adalah semua siswa SD Negeri Karangrau UPK Sokaraja. Sampel penelitian adalah siswa kelas IV sampai dengan VI dengan menggunakan teknik sampel secara rumpun. Teknik pengumpulan data dikumpulkan melalui observasi, wawancara dan kuesioner. Data yang telah dikumpulkan dianalisis secara deskriptif. Hasil penelitian menunjukan bahwa bahwa dari segi aspek kognitif siswa SD Negeri Karagrau UPK Sokaraja bahwa (1) siswa telah memahami tentang keberadaan dan fungsi perpustakaan (2) siswa telah mengetahui koleksi buku didalam perpustakaan. Dari segi aspek afektif (perasaan) siswa SD Negeri Karangrau UPK Sokaraja bahwa (1) siswa merasa senang berkunjung ke perpustakaan (2) siswa merasa tidak nyaman saat membaca didalam perpustakaan (3) siswa merasa puas dengan pelayanan dan keramahan petugas perpustakaan. Dari segi aspek psikimotor (kecenderungan bersikap ) siswa SD Negeri Karangrau UPK Sokaraja (1) siswa telah aktif melakukan peminjaman bahan pustaka di perpustakaan (2) siswa telah bersikap disiplin dengan mematuhi tata tertib di perpustakaan.

Kata kunci : perpustakaan sekolah, pemahaman, sikap, perilaku

PENDAHULUAN
Pendidikan pada Sekolah Dasar merupakan salah satu landasan penting bagi pembentukan kepribadian dan keberhasilan para siswa dalam menempuh ilmu guna pembangunan bangsa dimasa yang akan datang. Pendidikan dan pembelajaran akan sangat menentukan bagaimana kedepan seseorang mampu berperan dan mempunyai daya saing dalam pembangunan bangsa dan negara.
Dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Pasal 45 disebutkan bahwa :“Setiap satuan pendidikan formal maupun nonformal menyediakan sarana dan prasarana yang memenuhi keperluan pendidikan sesuai dengan pertumbuhan dan perkembangan potensi fisik, kecerdasaan intelektual, sosial emosional, dan kejiwaan peserta didik.”
Berdasar undang-undang tersebut diatas, Sekolah Dasar yang mampu menciptakan para siswa yang berprestasi pastinya di dukung oleh para tenaga pendidik yang sesuai standart pendidikan, didukung oleh para tenaga kependidikan yang kompeten dalam bidangnya dan juga sarana prasana yang memadai sesuai standart pelayanan minimum. Disekolah, selain guru yang bertugas mentrasfer ilmu pada siswa ada juga tenaga kependidikan yang membantu siswa dalam melengkapi bahan pelajarannya yaitu pustakawan. Pustakawan membantu siswa dalam hal pengadaan, pengolahan, pendayagunaan dan penyebaran bahan perpustakaan.
Selain belajar didalam kelas, siswa pun belajar diluar kelas, salah satu saran prasarana sekolah yang digunaan siswa untuk belajar adalah perpustakaan. Sutarno (2006:40) menyatakan bahwa perpustakaan sekolah merupakan salah satu sarana dan fasilitas penyelengaraan pendidikan yang merupakan salah satu kompenen pendidikan, yang dimana perpustakaan memiliki tugas menunjang proses pendidikan dengan menyediakan bahan -bahan bacaan yang sesuai dengan kurikulum sekolah dan ilmu pengetahuan tambahan lainnya.
Untuk mencapai prestasi yang maksimal maka antara guru, siswa dan tenaga kependidikan khususnya pustakawan memiliki hubungan erat yang akan saling melengkapi jika semua berjalan dengan efektif dan efisien. Namun dengan melihat kondisi sekarang ini bahwasanya teknologi digital memudahkan kita semua dalam mengakases informasi apapun, kapanpun dan dimanapun, bagaimana dengan perpustakaan ?
Adanya kemudahan akses internet, masihkah siswa sekolah mengunjungi perpustakannya. Melihat banyaknya siswa pada setiap sekolah yang masih kurang menyadari dan memahami, bersikap tidak peduli tentang pentingnya perpustakaan sekolah sebagai sarana yang menunjang keberhasilan jalannya proses belajar mengajar, perpustakaan sebagai tempat penyedia informasi, baik informasi itu digunakan untuk saat ini ataupun digunakan pada masa yang akan datang. Perpustakaan yang sebenarnya tidak terbatas pada perpustakaan sekolah saja, namun ada perpustakaan daerah, perpustakaan desa atau pun perpustakaan keliling dapat turut berperan dalam rangka menumbuhkan semangat minat baca para siswa yang diharapkan siswa tersebut semakin cerdas dan trampil dalam menghadapi tuntutan jaman, dan mampu mengerjakan tugas-tugas sekolah yang diberikan oleh bapak/ibu guru dengan baik setelah memanfaatkan sumber-sumber informasi yang ada diperpustakaan.
Pemahaman sikap dan perilaku siswa terhadap pemanfaat perpustakaan sekolah menjadi suatu yang sangat mutlak. Karena perpustakaan merupakan sumber atau sarana kegiatan belajar mengajar dan pusat penyedia informasi yang dapat menjalankan peran dan fungsinya dalam suatu lembaga pendidikan, khususnya pada lembaga pendidikan sekolah dasar. Tetapi saat ini masih banyak perpustakaan sekolah khususnya perpustakaan sekolah dasar belum memadai sarana dan prasarananya dalam mendukung proses belajar mengajar, koleksinya masih terbatas, anggaran untuk pengadaan bahan pustaka terbatas atau sama sekali tidak ada, pengelola perpustakaan yang ada belum professional. Hubungan antara pustakawan dan pengguna pun mempunyai pengaruh yang cukup besar terhadap perpustakaan. Bagaimana sikap pustakawan saat melayani para pengguna, saat menyediakan bahan rujukan dan saat membantu menjawab pertanyaan dari para pengguna perpustakaan.
Begitu besar peranan perpustakaan sekolah terhadap minat baca dan prestasi siswa, maka tenaga pendidik, orangtua dan tenaga kependidikan yaitu pustakawan mempunyai peranan yang begitu penting dalam mengarahkan dan mensosialisasikan kepada para peserta didik, anak-anaknya dan pemustaka tentang keberadaan dan pemanfaatan perpustakaan sebagai sumber informasi dan ilmu, sebagai sarana belajar yang menyenangkan dan memberikan pemahamanm perilaku serta sikap bagaiman memanfaatkan perpustakaan tersebut dengan baik dan benar.
Dari uraian diatas, maka penulis tertarik melakukan observasi dengan merumuskan suatu permasalahan yaitu bagaimana pemahaman, sikap dan perilaku siswa terhadap perpustakaan widyatama di SD Negeri Karangrau UPK Sokaraja. Adapaun tujuan dalam observasi ini untuk mengetahui pemahaman, sikap dan perilaku siswa terhadap pemanfaatan perpustakaan Widyatama di SD Negeri Karangrau UPK Sokaraja.

METODE PENELITIAN
Dalam melakukan observasi penulis menggunakan metode deskriptif kualitatif  yaitu bertujuan untuk mengetahui gambaran tentang pemahaman, sikap dan perilaku siswa terhadap pemanfaatan perpustakaan sekolah di SD Negeri Karangrau UPK Sokaraja. Populasi dalam observasi ini adalah semua siswa yang ada di sekolah SD Negeri Karangrau UPK Sokaraja sebanyak 198 orang siswa. Pengambilan sampel dilakukan secara rumpun (claster sample) yaitu semua siswa mendapat peluang yang sama untuk menjadi sampel bukan sebagai individu, akan tetapi sebagai kelompok dalam kelas. Sehingga dalam observasi ini terdapat 92 orang siswa yang terdiri dari siswa kelas IV sampai dengan VI. Dalam observasi digunakan 3 teori respon yaitu kognitif (pemahaman), afektif (perasaan), psikimotor (kecenderungan). Data didapat dengan cara melakukan observasi, interview (wawancara) dan didokumentasi atau kepustakaan serta dianalisis dengan menggunakan statistik menentukan prosentasi.

HASIL DAN PEMBAHASAN
Perpustakaan sebagai lembaga yang mengelola sumber informasi dan sumber belajar semestinya menduduki posisi kunci dalam proses pendidikan dan pelayanan baik dilingkungan sekolah maupun dilingkungan masyarakat pada umunya. Demikian juga perpustakaan sekolah didirikan dengan tujuan selain sebagai sumber informasi dan sumber belajar perpustakaan sekolah juga diharapkan bisa dan dapat digunakan sebagai sarana untuk menumbuhkan kedisipilinan bagi para siswa.
Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan penulis, dapat memberikan gambaran tentang pemahaman, sikap dan perilaku siswa terhadap pemanfaatan perpustakaan di SD Negeri Karangrau UPK Sokaraja dengan menggunakan beberapa indikator respon kognitif ( pemahaman ), afektif ( perasaan ), psikimotor (kecenderungan bertindak) dalam memanfaatkan perpustakaan sekolah serta dapat diukur dengan melalui pernyataan seperti paham/tidak paham, senang/tidaksenang, rutin/jarang.
Indikator tentang respon kognitif (pemahaman) siswa terhadap perpustakaan meliputi : penelitian terhadap siswa mengetahui atau tidak adanya perpustakaaan dalam sekolah, penelitian paham atau tidak siswa terhadap fungsi perpustakaan, penelitian terhadap paham atau tidak apa saja koleksi buku dalam perpustakaan.
Hal ini dapat dilihat dari data penelitian yang menunjukan bahwa dari 92 orang siswa (kelas IV, V dan VI) yang paling besar tanggapannya adalah kategori paham yaitu sebanyak 100% atau 92 orang siswa mengetahui jika dalam sekolahnya terdapat perpustakaan.
Pemahaman siswa terhadap fungsi perpustakaan dalam menunjang proses belajar mengajar disekolah didapat data penelitian yang menunjukan 95,56% atau 88 orang siswa memahami peranan perpustakaan dan yang belum memahami hanya berkisar 4,34% atau 4 orang siswa.
Penelitian terhadap mengetahui atau tidak mengetahui apa saja koleksi buku perpustakaan didapatkan data bahwa 86,96% atau 80 orang siswa mengetahui koleksi buku perpustakaan dan 13,04% atau 12 orang siswa tidak mengetahui koleksi buku perpustakaan. Dari hasil observasi tersebut diatas diperoleh data bahwa secara respon kognitif (pemahaman) siswa terhadap perpustakaan dan koleksi perpustakaan di SD Negeri Karangrau UPK Sokaraja pada umumnya sudah paham, akan tetapi dengan masih adanya beberapa siswa yang belum memahami fungsi dan koleksi perpustakaan. Pemahaman siswa mengenai fungsi  dan koleksi  perpustakaan bisa didapat tidak hanya dari sekolah namun juga dari lingkungan yaitu orangtua dan masyarakat.
Perpustakaan sekolah tampak bermanfaat apabila benar-benar memperlancar pencapaian tujuan proses belajar mengajar disekolah. Indikasi manafaat tersebut tidak hanya berupa tingginya prestasi siswa-siswi, tetapi lebih jauh lagi, antara lain adalah siswa-siswa mampu mencari, menemukan, menyaring dan menilai informasi, siswa-siswa terbiasa belajar mandiri, siswa-siswi terlatih karena tanggung jawab, siswa-siswa selalu mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dan sebagainya.
            Indikator tentang respon afektif (perasaan) siswa dalam memanfaatkan perpustakaan sekolah sebagai sarana pendidikan atau sebagai sumber belajar mengajar disekolah meliputi perasaan  siswa yang merasa senang dan tidak merasa senang saat berkunjung ke perpustakaan, perasaan siswa nyaman atau tidak nyaman selama berada didalam perpustakaan, dan respon siswa terhadap pelayanan dari pustakawan. Hasil observasi langsung memberikan gambaran bahwa sikap siswa dalam memanfaatkan perpustakaan sekolah di SD Negeri Karangrau UPK Sokaraja bervariasi.  Dari hasil penelitian didapat data bahwa frekuensi siswa yang senang berkunjung ke perpustakaan sebanyak 81,53% atau 75 orang siswa merasa senang saat berkunjung ke perpustakaan dan sisanya 18,47% atau 17 oarng siswa tidak senang saat berkunjung ke perpustakaan. Data yang didapat lebih banyak siswa yang merasa senang karena saat berkunjung ke perpustakaan para siswa dapat menemukan buku atau informasi yang mereka cari. Sedangkan sisanya karena siswa tidak merasa senang karena mereka lebih senang menghabiskan waktu nya untuk istirahat.
Ditinjau dari respon afektif kenyamaan saat berkunjung diperpustakaan didapat data bahwa 65,21% atau 60 orang siswa merasa tidak nyaman berada didalam perpustakaan dan 34,79% atau 32 orang siswa merasa nyaman diperpustakaan. Dari hasil tersebut didapat data yang cukup tinggi tentang ketidak nyamanan siswa didalam perpustakaan. Hal ini disebabkan karena didalam perpustakaan di SD Negeri Karangrau UPK Sokaraja belum adanya pendingin ruangan (kipas angin atau AC) sehingga siswa sering merasakan panas ketika berada didalam ruang perpustakaan dan karena penerangan atau pencahayaan lampu yang ada diruang perpustakaan masih kurang.
            Dalam interaksi siswa dengan petugas perpustakaan didapat data yang baik dimana 95 % atau 82 orang siswa merasa puas dengan keramahan pelayanan dari petugas perpustakaan dan 5% atau 10 orang siswa yang merasa tidak puas dengan pelayanan petugas perpustakaan. Dari data diatas lebih banyak siswa yang merasa puas dengan pelayanan petugas perpustakaan karena mereka merasa terbantu oleh petugas saat mereka kesulitan menemukan bahan bacaan yang mereka cari dan kemampuan petugas perpustakaan dalam memberikan jawaban terhadap pertanyaan para siswa jika pertanyaan para siswa tidak terdapat dapat koleksi perpustakaan.
            Dari penelitian terhadap respon afektif (perasaan) maka diperoleh data bahwa siswa merasa senang saat memanfaatkan perpustakaan widyatama di SD Negeri Karangrau UPK Sokaraja. Dan sudah terjalin hubungan yang baik antara siswa dan tenaga perpustakaan ini dibuktikan dengan prosentase yang baik terhadap pelayanan petugas perpustakaan. Namun dalam kenyamaan siswa saat berada didalam perpustakaan tidak bisa dipungkiri bahwa ketidak nyamanan ini dapat mempengaruhi prosentase kunjungan siswa, namun perbaikan dalam hal fasilitas dalam perpustakaan bergantung juga pada dana anggaran BOS yang untuk perpustakaan alokasinya hanya 15% dari dana BOS. Dan biasanya itu hanya peruntukan penambahan koleksi perpustakaan, bukan untuk pengembangan sarana prasarana didalam perpustakaan itu sendiri.
            Indikator selanjutnya tentang respon psikimotor (kecenderungan bersikap ) siswa terhadap perpustakaan adalah respon atau reaksi siswa dalam memanfaatkan perpustakaan sekolah sebagai sarana pendidikan atau merupakan sumber belajar mengajar disekolah. Penelitian ini  meliputi : penelitian  tentang keaktifan siswa dalam mengunjungi perpustakaan dengan variasi selalu berkunjung, jarang berkunjung dan sama sekali tidak berkunjung. Berdasar data hasil penelitian menunjukan bahwa pada umumnya siswa selalu datang berkunjung ke perpustakaan di SD Negeri Karangrau UPK Sokaraja dimana data frekuensi paling banyak adalah yang selalu berkunjung dengan prosentase sebanyak 82,60% atau 76 siswa. Siswa yang jarang berkunjung ke perpustakaan dengan hasil 17,40% atau 16 orang siswa, ini disebabkan karena siswa merasa jika tidak mendapat tugas dari guru maka tidak perlu ke perpustakaan.
            Penelitian respon psikomotor selanjutnya adalah tentang keaktifan siswa dalam melakukan peminjaman buku perpustakaan. Dari penelitian tersebut didapat data 79,35% atau 73 orang siswa rutin melakukan peminjaman koleksi perpustakaan dan sebanyak 20,65% atau 19 orang siswa yang tidak rutin melakukan peminjaman. Keaktifan siswa terhadap peminjaman buku perpustkaan ini dipengaruhi dengan adanya tugas dari bapak/ibu guru, mengingat bahwa untuk buku teks pelajaran di perpustaakan widyatama tidak dibagikan kepada siswa,  namun siswa melakukan peminjaman secara pribadi kepada perpustakaan. Dengan adanya tugas atau pekerjaan rumah maka siswa akan lebih sering meminjam buku ke perpustakaan. Selain itu karena didalam perpustakaan widyatama hampir 88 % koleksinya dalah buku mata pelajaran sehingga siswa sering melakukan peminjaman. 
            Respon psikimotor yang diteliti selanjutnya adalah sikap kedisiplinan siswa terhadap peraturan atau tata tertib perpustakaan yaitu 81,53 % atau 75 orang siswa disiplin terhadap peraturan dan sisanya 18,47% atau 17 orang siswa kurang disiplin terhadap peraturan. Kedisiplinan siswa ini dapat ditinjau dari ketepatan siswa dalam melakukan pengambalian terhadap buku atau koleksi perpustakaan yang mereka pinjam. Dengan mematuhi peraturan lain seperti meminjam maksimal 3 buah buku baik itu buku pelajaran maupun buku bacaan, kedisiplinan untuk tidak membawa makanan dan minuman kedalam area perpustakaan, kepatuhan untuk menjaga kerapian serta ketertiban selama didalam perpustakaan dan kepatuhan terhadap segala perarturan perpustakaan.
            Dengan demikian tindakan siswa terhadap pemanfaatan perpustakaan sekolah adalah intensitas berkunjung, pemanfaatn koleksi yang ada dan menaati peraturan-peraturan yang ada. Hasil penelitian menggambarkan bahwa pada umumnya tindakan siswa dalam memanfaatkan perpustakaan Widyatama SD Negeri Karangrau UPK Sokaraja termasuk kategori baik dengan adanya prosentase nilai baik yang didapat paling tinggi dari yang lainnnya.
            Perpustakaan sekolah merupakan bagian penting dari program penyelanggara pendidikan tingkat sekolah yang memiliki fungsi dan manfaat untuk mendukung penyelenggaraan perpustakaan sekolah. Menurut Yusuf (2007) perpustakaan sekolah memiliki empat fungsi umum , yaitu (1) fungsi edukatif adalah secara keseluruhan segala fasilitas, sarana dan prasarana perpustakaan sekolah terutama koleksi dapat membantu murid dalam proses belajar; (2) fungsi informatif dari perpustakaan sekolah adalah mengupayakan penyediaan koleksi yang bersifat memberi tahu akan hal-hal yang berhubungan dengan kepentingan guru dan murid; ( 3) fungsi kreasi bukan meupakan fungsi utama, namun sangat penting kedudukannya dalam upaya peningkatan intelektual dan inspirasi; (4) fungsi riset membuat koleksi yang ada diperpustakaan sekolah menjadi bahan untuk melakukan riset atau penelitian.

KESIMPULAN
            Berdasar hasil penelitian dan pembahasan tersebut diatas, maka penulis menyimpulkan bahwa dari segi aspek kognitif siswa SD Negeri Karagrau UPK Sokaraja bahwa (1) siswa telah memahami tentang keberadaan dan fungsi perpustakaan (2) siswa telah mengetahui koleksi buku didalam perpustakaan. Dari segi aspek afektif (perasaan) siswa SD Negeri Karangrau UPK Sokaraja bahwa (1) siswa merasa senang berkunjung ke perpustakaan (2) siswa merasa tidak nyaman saat membaca didalam perpustakaan (3) siswa merasa puas dengan pelayanan dan keramahan petugas perpustakaan. Dari segi aspek psikimotor (kecenderungan bersikap ) siswa SD Negeri Karangrau UPK Sokaraja (1) siswa telah aktif melakukan peminjaman bahan pustaka di perpustakaan (2) siswa telah bersikap disiplin dengan mematuhi tata tertib di perpustakaan.
            Saran penulis bahwa dalam menindaklanjuti hasil penelitian tersebut diatas diharapkan adanya perbaikan dan penambahan koleksi perpustakaan selain buku mata pelajaran. Dalam sarana dan prasarana diharapkan dapat ditingkatan dengan memasang alat pendingin (kipas angin atau AC) didalam perpustakaan sehingga siswa merasa lebih nyaman saat berkunjung didalam perpustakaan. Diharapkan jika perpustakaan Widyatama SD Negeri Karangrau UPK Sokaraja dapat melakukan dan memenuhi kebutuhan serta sarana prasana didalam perpustakaan maka akan meningkatkan keaktifan siswa untuk memanfaatkan perpustakaan.

DAFTAR PUSTAKA
Basuki, Sulistio (2010) Pengantar Ilmu Perpustakaan. Jakarta: 
        Universitas   Terbuka
Nazir (1988) Metode Penelitian Perpustakaan. Jakarta : Universitas Terbuka

Sarwono, J. (2006). Metode penelitian kuantitatif dan kualitatif. Yogyakarta :     
       Graha ilmu.

Yusuf, Pawit M. 2007. Pedoman Penyelenggaraan Perpustakaan Sekolah.
       Jakarta:Kencana.

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. (2003). Undang-undang Republik
        Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.
        Jakarta: Departemen P dan K

Sutarno NS. 2003. Perpustakaan dan Masyarakat.Jakarta: Yayasan  
        Obor.Indonesia